Sabtu, 05 April 2014

Fakta Kesehatan Terbaru yang Patut Anda Simak


Berikut fakta-fakta kesehatan terbaru yang berhasil dihimpun tim redaksi Duniafitnes.com dari berbagai sumber:
Fakta Kesehatan Terbaru yang Patut Anda Simak
Hilangkan Kerutan dengan Vitamin K
Leslie Baumann, seorang ahli penyakit kulit di University of Miami mengatakan, untuk menghilangkan bengkak atau kantung mata akibat kurang tidur dan bekerja terlalu lama, bisa dioleskan lotion yang mengandung vitamin K dan Niacin.

“Niacin membantu kulit mempertahankan kelembabannya secara maksimal,” terang Baumann. Sebuah studi lainnya menyebutkan, para responden yang telah menggunakan krim niacin selama satu minggu melaporkan bahwa kulit wajah mereka menjadi lebih halus, lembut dan tidak kusam, sekaligus mengurangi garis-garis atau kerutan.

Bagaimana Anda bisa mendapatkan vitamin K dan Niacin? Kedua nutrisi ini biasanya terkandung dalam suplemen multivitamin dan mineral yang bisa Anda dapatkan di apotek terdekat.

Jauhkan Kanker dengan Brokoli
Makanlah brokoli, maka kanker akan menjauh dari Anda. Sebuah studi dari University of Illinois menemukan fakta jika Anda mengunyah brokoli segar maka selnya yang rusak akan mengeluarkan zat kimia pelawan kanker bernama sulforaphane.

Ini rahasianya, brokoli mentah mengandung kadar sulforaphane yang rendah. Tetapi brokoli yang dimasak sebentar-dalam suhu sekitar 60 derajat C-mengandung sulforaphane dua hingga tiga kali lebih banyak.
Tidak suka brokoli? Makan saja bagian bunganya-khasiatnya sama.

Hamstring Kuat, Lompatan Hebat
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Strength and Conditioning Research menyebutkan, otot-otot hip-extensor Anda-khususnya otot hamstring dan gluteus maximus-lebih berperan dalam gerakan melompat ketimbang otot betis, quads, atau pergelangan kaki.

Para peneliti mengukur jumlah aktivitas otot di pergelangan kaki, lutut, dan persendian pinggul saat obyek penelitian melompat rendah dan melompat tinggi. Hasilnya, tingkat aktivitas yang terjadi pada pergelangan kaki dan lutut ketika seseorang melompat rendah maupun tinggi tidak mengalami perubahan, sebaliknya terdapat peningkatan signifikan pada otot-otot pinggul, terang pimpinan penelitian Adrian Less, Ph.D.

Langsing dengan Bubur Gandum
Saat para peneliti di Harvard University menganalisa menu makanan dari 27 ribu orang selama 8 tahun, mereka menemukan fakta; pria yang menambahkan satu porsi makanan gandum (whole grain) setiap hari memiliki berat badan 1,2 kg lebih rendah ketimbang pria yang mengonsumsi makanan berbahan terigu (refined grain).

“Kandungan serat yang tinggi berperan penting, tetapi manfaat utama gandum terletak pada sifatnya yang mengenyangkan. Gandum juga memberikan efek lebih baik pada kadar gula dalam darah,” ujar Pauline Koh-Banerjee, Sc.D selaku pimpinan penelitian. (dan)

 

Visi Misi Siloam Hospitals: THE ART OF DOA

Visi Misi Siloam Hospitals: THE ART OF DOA: The Art of Doa Dikutip dari buku Ust. Yusuf Mansur "SEMUA BISA JADI PENGUSAHA" www.wisatahati.com Saya berdoa semoga saudara s...

Jumat, 04 April 2014

THE ART OF DOA

The Art of Doa
Dikutip dari buku Ust. Yusuf Mansur "SEMUA BISA JADI PENGUSAHA"
www.wisatahati.com

Saya berdoa semoga saudara sudah menjalani hari-hari penuh doa agar bisa menjadi pengusaha, dan juga bertambah ilmunya.. aamiin.. dan saya memohon pada Allah SWT agar saya pun bisa jadi pengusaha yang shaleh tentunya, aamiiinn.

Saya sama dengan saudara semua, masih belajar, sedang mengintip menjadi pengusaha apa ..... terpikir apartemen .... sepertinya enak punya apartemen yang penghuninya bisa shalat malam bareng, shalat subuh bersama-sama. sekarang saya sudah menyiapkan segera punya apartemen di daerah jatiwarna. kalau jadi, diketapang juga ada sebidang tanah 5000m di pesantren, saya dan teman-teman di Daarul Quran berencana membuat aprtemen di sana untuk wali santri.

Saya belajar dengan yang saya ucapkan. ketika ingin punya apartemen untuk wali santri, ayo belajar bersama-sama. saya melihat, saat wali santri datang dari seluruh indonesia, daripada menginap di hotel lain, lebih baik bangun apartemen. nah sebelum terlalu jauh biacara planning, langkah, strategi, maka yang paling utama yang harus mendengar doa kita adalah dia yang maha mendengar.

Nabi Allah Ibrahim AS. kurang apa, beliauseorang nabi. tapi dalam mendidik anaknya, menjaga keluarganya, melindungi, dan membuat keluarganya sejahtera, Nabi Ibrahim sangat mengandalkan doa. saya bisa menyebutkan contohnyadalam Al-Qur'an surah Ibrahim. bagaimana Ibrahim berdoa pada Allah agar negeri yang didiami (Mekkah) dapat menjadi negeri yang sejahtera. Gersang tapi menjadi seberkah-berkahnya, sekaya-kayanya. penduduknya (bukan saja anak keturunannya) diminta jadi penduduk  yang beriman pada Allah SWT.
Mari kita lihat beberapa ayat berikut di QS. Ibrahim: 35-36
Artinya:
dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikan negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa  mendurhakai aku, maka sesungguhnya engkau, maha pengampun lagi Maha Penyanyang".

Kamis, 03 April 2014

Akar Fitnah dalam Sejarah Umat Islam Hingga Lahirnya JIL



Akar Fitnah dalam Sejarah Umat Islam Hingga Lahirnya JIL

oleh: Abu Hamzah al-Sanuwi, Lc, M.Ag

A. Pada Masa Klasik

Dulu umat Islam adalah satu, agama Islam berdiri tegak pada masa khilafah Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu 'anhuma , takala Umar terbunuh secara syahid maka pecahlah pintu fitnah, orang-orang yang berhati busuk memimpin demontrasi hingga mereka menyembelih khalifah Usman ibn Affan al-Syahid tanpa ada perlawanan sedikitpun. Maka terpecahlah suara umat Islam hingga terjadilah peristiwa perang unta dan perang shiffin. Maka saat itu muncullah kelompok Khawarij yang mengkafirkan para sahabat-sahabat besar, lalu muncul Syi'ah (Rafidhah) dan Nashibah.
Pada masa akhir sahabat, muncul Qadariyah, lalu muncul Mu'tazilah di Bashrah, Jahmiyah dan Mujassimah di Khurasan di tengah-tengah masa Tabi'in ketika sunnah dan orang-orangnya masih berkuasa, maka ketika masuk abad ketiga, muncullah khalifah al-Makmun yang cerdik dan rasionallis, dia mendatangkan buku-buku filsafat yunani hingga Jahmiyah dan Mu'tazilah mengangkat kepala, begitu pula Syi'ah. (Siyar A'lam al-Nubala 11/236).
  1. khawarij
Mereka adalah pengikut Ali yang kecewa dengan tahkim, mereka meyakini bahwa tahkim tersebut maksiat dan kufur, lalu mereka terpecah menjadi 20 kelompok dan yang masih tersisa hingga kini adalah al-Ibadiyah. Mereka menganggap semua sahabat sebelum tahkim adalah adil semua, kemudian mereka mengkafirkan sahabat dan orang-orang yang ridha dengan tahkim, dengan demikian banyak sunnah Nabi yang mereka ingkari, terutama hadits-hadits tentang fadhilah ahlu bait.
  1. Syi'ah
Mereka adalah kelompok yang melampaui batas dalam mencintai Ali t, hingga mereka mengkafirkan semua sahabat kecuali empat hingga lima belas sahabat yang dianggap setia dengan Ali. Dengan demikian mereka menolak sunnah-sunnah Nabi yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi e , terutama mereka mengingkari hadits-hadits tentang manaqib sahabat t .
  1. Mu'tazilah
Paham I'tizal yang dicetuskan oleh Wasil ibn Atha' (w. 131 H), tidaklah mengikuti jalur politik sebagaimana khawarij dan syi'ah, tetapi mengikuti jalur pemikiran murni yang dibangun di atas logika filsafat Yunani, sehingga mereka mengingkari hadits-hadits tentang sifat-sifat Allah dan tentang ghaibiyyat.
Mu'tazilah terpecah menjadi 22 kelompok yang saling mengkafirkan di antara mereka. Di antara pecahan mereka adalah:
- Washiliyah: pengikut Wasil ibn Atha' yang meragukan keadilan para sahabat sejak terjadinya fitnah (terbunuhnya Usman).
- Amriyah: Pengikut Amr ibn Ubait yang meyakini kefasikan para sahabat sejak zaman fitnah.
- Nazhzhamiyah: Pengikut Abu Ishaq Ibrahim ibn Sayyar al-Nazhzhami, yang mencaci maki para sahabat-sahabat besar dan menuduh mereka dengan kata-kata dusta, bodoh dan munafik. Ketiga kelompok ini menolak sunnah-sunnah Nabi yang riwayatnya dari para sahabat tersebut. Lebih dari itu al-Nazhzhami mengingkari hujjah ijma' dan qiyas dan mengkirai Qath'iyah hadits mutawatir.
- Hudzailiyyah: pengikut Muhammad ibn al-Hudzail al-Allaf, yang menolak hadits ahad kecuali jika diriwayatkan oleh 20 orang yang salah satunya adalah ahli Syurga.
Dengan demikian yang membuka pintu lebar-lebar bagi para Orientalis untuk mencela dan mendustakan para sahabat Nabi e adalah kaum Mu'tazilah setelah sebelumnya dilakukan oleh Syi'ah.
  1. Pengaruh Mu'tazilah pada sebagian ahli fiqh
Setelah serangan Mu'tazilah tehadap sunnah, maka muncullah tokoh Mu'tazilah Bisyr al-Murisi (w. 218 H) yang dalam fiqh menganut madzhab Hanafi, begitu pula Qadhi Isa ibn Aban (w. 221 H), mereka berdua berpendapat bahwa Qiyas (akal) harus didahulukan dari pada hadits ahad bila perawinya tidak faqih seperti Abu Hurairah dan Anas ibn Malik t . pemikiran mereka yang menyimpang ini tidak laku hingga akhirnya ada kelompok mutaakhkhirin dari orang-orang Hanafiyah yang membangun ushul dan furu' berdasarkan pendapat Isa ibn Aban ini, sehingga mereka menta'wil hadits-hadits shahih dengan ta'wil yang bathil. (lihat, Shalahudin Maqbul, Zawabi' Fi Wajh al-Sunnah hal. 51-65).

B. Pada Masa Modern

Pada masa modern ini sunnah banyak mendapatkan perlawanan dari orang-orang yang jatuh mentalnya dan merasa inforioritas di hadapan peradaban Barat yang menjadi penjajah.
Di India muncul Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1890 M) yang membujuk kaum muslimin agar mengambil kebijakan bekerja sama dengan penjajah Iggris, ia juga menolak Tafsir al-Qur'an yang sudah ada, ia kemudian menulis tafsir dalam 6 jilid dengan metode baru yang banyak dipengaruhi oleh budaya barat, ia juga menolak ijma' dan konsep ijjtihad. Pada tahun 1877 ia membuka suatu kolese yang kemudian menjadi Universitas Aligarh (1920). Sementara itu Amir Ali (1879-1928) melalui buku The Spirit of Islam (diterjemahkan oleh HB Yassin dengan judul Api Islam) berusaha mewujudkan seluruh nilai liberal yang dipuji di Iggris pada masa Ratu Viktoria, Amir Ali memandang bahwa Nabi Muhammad adalah pelopor agung Rasionalisme. (William Mountgomery Walf; 132; Jurnal Ulumul Qur'an III/1/1992 hal. 43).
Di Mesir muncul Rifaah al-Thafthawi (1800-1873) dia tinggal 7 tahun di Paris dan kembali ke Mesir pada tahun 1831, dia adalah peletak batu pertama dalam memusuhi hijab dengan menghalalkan dansa antara laki-laki dan perempuan.
Pada tahun 1871 seorang Syi'ah Iran dating ke Mesir, dia adalah anggota gerakan Masuriyah Yahudi yang berpaham Pluralisme (semua agama sama), karena ia menyebarkan pemikiran revolusi menentang pemerintah, maka pada tahun 1879 oleh Kadev Taufik, ia dikeluarkan dari Mesir, dia adalah Jamaludin al-Afghanai, guru dari Muhammad Abduh (1849-1905).

Akar Fitnah dalam Sejarah Umat Islam Hingga Lahirnya JIL

oleh: Abu Hamzah al-Sanuwi, Lc, M.Ag

Muhammad Abduh

Abduh adalah murid al-Afghani yang paling menonjol, tapi pengaruhnya melebihi gurunya karena latar belakang keagamaannya, setelah revolusi Arab oleh murid-murid al-Afghani yang dipimpin oleh Ahmad Arabi, saat itu Abduh jadi Syeikh al-Azhar, maka Abduh diasingkan ke Beirut. Hasil revolusi Arab adalah Mesir dikendalikan oleh Iggris.
Setelah pulang dari pembuangan karena syafaat Iggris, Abduh pindah haluan, dari revolusi menjadi reformasi (modernisasi) yang intinya adalah: mendekatkan Islam dengan Barat atau menundukan (menyesuaikan) ajaran Islam dengan budaya dan peradaban Barat. Hal ini telah dimulai oleh Abduh saat ia mendirikan lembaga pendekatan antara agama-agama di Barat. Akhirnya atas petunjuk Konsul Inggris di Mesir, Abduh diangkat jadi Mufti Mesir. Abduh memandang bahwa jihad yang ada dalam Islam hanyalah membela diri, intinya ia ingin bermesraan dan bergandengan dengan orang kafir, meskipun Mesir, negerinya sendiri dijajah para penyembah salib.
Jadi programnya Abduh adalah:
  1. Mendekatkan kaum muslimin kepada orang-orang kafir.
  2. Memupus semangat jihad agar hidup tenang tidak ada masalah.
  3. Mengajak kepada Nasionalis Mesir, pisah dari khilafah Islamiyah.
  4. Kontekstualisasi Islam agar sesuai dengan kehidupan modern dengan cara ta'wil dan tahrif.
  5. Dakwah kepada pembebasan wanita muslimah. Dalam hal ini Abduh dibantu oleh murid-muridnya yang bernama Qasim amin (penulis buku Tahrir al-Marah, setelah beberapa tahun ia menulis al-marah al-Jadidah) dan Luthfi Sayyid dan oleh sahabat-sahabatnya terutama Thaha Husen. Mereka itulah yang memelopori kelas campur dalam program tinggi di Mesir.
Al-Afghani dan Abduh menjadi besar karena dua kekuatan yang ada dibelakangnya yaitu Masaniyah dan penjajah.
Perjuangan Abduh yang tadinya ingin membangun bendungan bagi umat Islam agar tidak terkena terpaan gelombang sekularisme, ternyata menjadi jembatan orang-orang sekularis.(lihat Sulaiman al-Kharasi, Al-Ashrariyah Qantharah al-Almaniyah, di al-Karashi @Hotmail.com; Majalah al-Bayan vol. 149/1421 hal. 70,82,83).
Lalu muncul Ali Abdul Raziq (1880-1966) yang menentang system khilafah Islamiyah, menurutnya Islam tidak memiliki dimensi politik karena Muhammad e hanyalah pemimpin agama, semua jihad yang dilancarkannya hanyalah karena faktor duniawi, sedangkan khilafah Rasyidah adalah pemerintahan yang tidak agamis. Menurutnya hukum zaman nabi e itu tidak menentu dan ijma'-pun bukan hujjah, karena itu ia divonis oleh para ulama sebagai ulama su'. Jejak Ali ini diteruskan oleh Muhammad khalafullah (1926-1997) yang mengatakan bahwa: yang dikehendaki oleh al-Qur'an hanyalah system demokrasi tidak ada yang lain. (Charles: Xxi, 18).
Sedangkan di Tunis muncul Burqibah yang mencabuti hijab dari wanita-wanita Tunis, sehari setelah kemerdekaan. Lalu Thahir al-Haddad penulis kitab Imra'ah Fi al-Syariah wa al-Mujtama' pada tahun 1930).
Di Al-Jazair muncul Muhammad Arkoun (lahir 1928) yang menetap di perancis, ia menggagas tafsir al-Qur'an model baru yang didasarkan pada berbagai disiplin Barat seperti dalam lapangan semiotika (ilmu tentang fenomena tanda), antropologi, filsafat dan linguistic. Intinya ia ingin menela'ah Islam berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan Barat modern. Dan ingin mempersatukan keanekaragaman pemikiran Islam dengan keanekaragaman pemikiran di luar Islam. (Mu'adz, Muhammad Arkoun Anggitan tentang cara-cara tafsir al-Qur'an, Jurnal Salam vol. 3 no. 1/2000 hal. 100-111; Abd. Rahman al-Zunaidi: 180; William M Watt: 143).
Di Pakistan muncul Fadzlur Rahman (lahir 1919) yang menetap di Amerika dan menjadi guru besar di Universitas Chicago. Ia menggagas Tafsir kontekstual, satu-satunya model tafsir yang adil dan terbaik menurutnya. Ia mengatakan al-Qur'an itu mengandung dua aspek: legal spesifik dan ideal moral, yang dituju oleh al-Qur'an adalah ideal moralnya, karena itu ia yang lebih pantas untuk diterapkan. (Fadzlul Rahman: 21; William M. Watt: 142-143).
Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fadzlur Rahman di Chicago) yang mempelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan Abdurrahman Wahid. (Adnan Husaini dalam makalah Islam Liberal dan Misinya, menukil dari Greg Barton, Sabili no. 15: 88).
Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaharuannya sejak tahun 1970-an. Pada saat itu ia telah menyuarakan pluralisme agama dengan menyatakan: "Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh di atas dasar paham kenisbian (relatifisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan memutlakkan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama" (Nurchalis Madjid: 239). (Majalah al-Sunnah: Edisi 04/1423 hal.15-16).

Jaringan Islam Liberal

Kemudian lahirlah apa yang disebut Jaringan Islam Liberal (JIL). Lahir di Jl. Utan Kayu 68 H Jakarta. Bermula dari diskusi maya di mailing list yang didirikan 8 maret 2001. pemrakarsanya, sejumlah peneliti atau jurnalis, anak-anak muda. Mereka aktif di Paramadina, NU, dan IAIN Ciputat, semisal Ulil Abshar Abdalla, Ichan Loulemba, AE. Priyono, Luthfie Asysaukanie, A. Rumadi, Sugeng, A. Bakir Ikhsan, Nirwan Akhmad Arsuka. Komunitasa di lapis duanya, banyak pula yang mantan aktifis kelompok studi tahun 1980-an, yang kemudian sekolah sampai S3 di AS. Komunitas tersebut makin mengkristal, mereka kemudian mengorganisasikan diri dalam wadah JIL, dengan semboyan, "Menuju Islam yng membebaskan".
Latar belakang berdirinya, karena kecemasan berlebihan atas maraknya gerakan Islam militan. Seperti tertulis dalam "Profile" www.Islamlib.com , dinyatakan bahwa lahirnya JIL sebagai reaksi atas bangkitnya apa yang ia namakan "ekstrimisme dan fundamentalisme".
Istilah dan wacana Islam Liberal sendiri tidak lebih merupakan hasil "kopi paste" dari Islamic Liberalism (Cicago 1988) karya Leonard Binder, dan Liberal Islam (Oxford 1998). Hasil editan Charles Kurzman. Buku-buku dari dua Islamolog ini, sempat menjadi bahan diskusi di sederetan kampus di Indonesia. Ketika yayasan Paramadina menerbitkan edisi buku terjemahan Kurzman, semakin menjamurlah perbincangan seputar "Islam" gaya baru ini. istilah "Islam" Liberal dipopulerkan oleh Ali Asghar Fyzzer, intelektual muslim India pada 1950-an. Kurzman sendiri mengaku mengambil istilah itu dari Fyzzer.
Menurut Greg Barton, prinsip sentral "Islam Liberal" atau Neo Modernisme: "suatu komitmen pada rasionalitas dan pembaruan, keyakinan akan pentingnya kontekstualisasi ijtihad, penerimaan terhadap pluralisme sosial dan pluralisme dalam ajaran agama, serta pemisahan agama dari partai-partai dan posisi non sectarian Negara". Ringkasnya, tema-tema besar yang menjadi agenda JIL adalah: Rasionalitas, kontekstualisasi ijtihad, pluralisme dan sekularisme.
Deni JA, kolumnis yang juga anggota JIL menulis, "secara sengaja, kita harus menempelkan kata Liberal di samping Islam, karena yang kita perjuangkan bukan interpretasi Islam yang lain, tapi interpretasi Islam yang Liberal, yang sesuai dengan dasar Negara modern seperti yang berkembang di Negara maju". Ia juga berkata, "Islam Liberal adalah interpretasi Islam yang mendukung atau paralel dengan civic kultur (pro pluralisme, equal oportuniti, modernisasi, trust, tolerance, memiliki sense of kommuniti yang nasional)".
Luthfi juga menulis, "kalau kita ingin bebas, bebas dari apa dan bebas untuk apa. Saya kira jawabannya jelas: bebas dari otoritas masa silam dan bebas untuk menafsirkan dan mengkritisi otoritas tersebut". (Majalah al-Bun-yan Edisi I/ Th.II/ April 2002/Muharram 1423 H, hal. 13-15).

ADAT MENUNTUT ILMU



ADAB PENUNTUT ILMU
Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.
Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah:
1. Ikhlas karena Allah I .

Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah kerena Allah I dan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah e telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya e :
"Barangsiapa yang menuntut ilmu yang pelajari hanya karena Allah I sedang ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akan mendapatkan bau sorga pada hari kiamat".( HR: Ahmad, Abu,Daud dan Ibnu Majah

Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya ) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar.
2.Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk meng-hilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari ilmu kita.

Apakah disyaratkan untuk memberi mamfaat pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan mengadakan satu pengajian ataukah kita memberi mamfa'at pada orang lain dengan ilmu itu pada setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah e bersabda :
"Sampaikanlah dariku walupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)
Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.

3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at.

Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at. Karena kedudukan syari'at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid'ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah e. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qor'an dan As-Sunnah.
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.

Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalaan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf. Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah e masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan kita.
5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.

Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).
6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.

Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama.
7. Mencari kebenaran dan sabar

Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut. Dalam mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari yang kita tuntut.

Di samping itu, mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa berita terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak bermaksud jahat namun dia keliru dalam memahami sebuah dalil.Wallahu 'Alam.
Dikutip dari " Kitabul ilmi" Syaikh Muhammad bin Shalih Al'Utsaimin

STANDAR PELAYANAN BANK DARAH RUMAH SAKIT

Standar Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit
standart pelayanan bank darah rumah sakit mengacu pada 4P (Pengamanan, Penyimpanan,Pencocokan,Pendistribusian).

Syarat-syarat ketenagaan Bank Darah Rumah Sakit, yaitu :
1. Memiliki tenaga Paramedis Teknologi Transfusi Darah (PTTD) minimal 4 orang
2. Memiliki Dokter yang telah mengikuti Paltihan teknisi transfusi darah dan manajemen pelayanan darah sesuai dengan standart AABB, ISBT, WHO.

Persyaratan Peralatan :
1. Centrifuge
2. Mikroskop
3. Inkubator
4. Mikropipet
Alat Penunjang :
1. Labu semprot
2. Tabung reaksi uk. 12 x 75 mm
3. pipet pasteur uk. 3 ml
4. Objek Glass
5. Yellow Tip
6. Tempat limbah infeksius dan non infeksius
7. Bio Plate
Reagensia :
1. Anti-A Monoclonal
2. Anti-B Monoclonal
3. Anti-D Monoclonal
4. Test Sel A 5%
5. Test Sel B 5% 
6. Test Sel O 5%
7. Bovine Albumine 22%
8. Anti Human Gloubulin (AHG)
9. DG Diluent Grifols
10. DG Coomb Card Grifols




Rabu, 02 April 2014

Visi dan Misi Siloam Hospitals Makasar

Visi
Menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka di indonesia yang diakui atas profesionalismenya secara global serta memberikan pelayanan dengan iman kepada Tuhan
Misi
Pilihan terpercaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bertaraf international, pendidikan kesehatan dan penelitian

Seven Values
1. Cinta
2. Kasih
3. Integritas
4. Kejujuran
5. Kepedulian
6. Semangat
7. Profesionalisme
Nilai-nilai kebijakan mutu siloam hospitlas
- Costomer oriented service (pelayanan yang berpusat pada pelanggan)
- Aim for continous improvement (peningkatan kualitas yang berkesinambungan)
- Responsive and competent staff (staf yang cepat tanggap dan cakap)
- Effective and cost-contained care (pembiayaan efektif dan hemat)
Your 5 moment for hand hygine
1. before touching a patient
2. before clean / aseptic procedure
3. after body fluid exprosure risk
4. after touching a patient
5. after touching patient surroundings
Value
1. Cinta kasih
2. Empati
3. Integritas
4. Kejujuran
5. Kepedulian
6. Semangat
7. Profesionalisme
International Patient Safety Gold (IPSG) :
1. Melakukan identifikasi pasien secara tepat
2. meningkatkan komunikasi secara efektif
3. meningkatkan keamanan penggunaan obat yang membutuhkan perhatiank khusus
4. mengurangi resiko salah lokasi, salah pasien dan salah tindakan operasi
5. mengurangi resiko infeksi
6. mengurangi resiko pasien cedera karena jatuh